PADANG - Pemerintah Kota Padang kembali menggalakkan program Subuh Sajadah sebagai salah satu upaya mempererat sinergi dan silaturahmi antara pemerintah dengan masyarakat. Program ini sempat terhenti karena adanya pandemi Covid-19 yang melanda Kota Padang, namun program ini kembali dilaksanakan seiring dengan menurunnya kasus pandemi Covid-19 tersebut.  

Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa menjelaskan, program subuh sajadah sejalan dengan program Jumat Keliling Wali Kota Padang yaitu sama-sama menjemput aspirasi masyarakat. "Kita berbagi tugas dalam menjemput dan menampung aspirasi dari masyarakat. Insha Allah program subuh Sajadah ini rutin kita laksanakan setiap Jumat pagi,” ujar Wawako ketika mengikuti Subuh Sajadah di Masjid Al-Abrar Pila Tarok, Kelurahan Pasar Ambacang , Kecamatan Kuranji, Jumat pagi (29/1/2021).

Hendri berharap, melalui program ini dapat menampung aspirasi masyarakat  demi kelancaran pembangunan di Kota Padang. Mana yang terlupa akan dijemput dan mana yang perlu diperbaiki akan dikerjakan secara bersama-sama. "Kita juga mengharapkan kritikan, saran, serta masukan dari masyarakat terkait pembangunan di Kota Padang sejauh ini. Untuk itu, kita tentunya berharap dukungan dari masyarakat agar program ini terlaksana dengan baik," pungkas Wawako mengakhiri.

Pada kesempatan itu, Wawako Hendri Septa juga menyampaikan tausiyah kepada jamaah. Dalam tausiyahnya menyampaikan tentang rezeki, berpedoman pada Qs. Ali Imran ayat 26 sampai 27. Hendri mengulas bahwa rezeki diberikan oleh Allah SWT kepada hambanya yang ia kehendaki.

"Meski kita terus berusaha, tapi Allah belum ridho maka orang tersebut tidak akan mendapatkan rezeki yang ia minta. Sebagaimana firman Allah, "Engkau berikan rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan," kata Hendri.

Selanjutnya Hendri mengajak jamaah untuk selalu memperbaiki diri supaya lebih baik dari hari ke hari dengan cara introspeksi diri, mawasdiri dan meningkatkan rasa optimisme. "Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, jika ada orang yang hari ini sama saja dengan hari kemarin maka dialah orang yang merugi. Jika ada hari ini lebih buruk dari kemarin maka dialah orang yang celaka, tapi jika hari esok lebih baik dari hari ini dan hari kemarin, maka dialah orang yang paling beruntung," jelasnya. (Mul/Prokompim Pdg).

 
Top