Padang-Kuncipost-
( 19/12/2021 ). Pertanian menjadi mata pencaharian pokok di Sumatera Barat. saat ini petani menghadapi berbagai permasalahan yang cukup rumit. Petani di hadapkan dengan situasi dimana produktivitas rendah dan harga yang rendah, sementara modal yang cukup besar, di tambah dengan naiknya harga berbagai macam pupuk.


Berdasarkan keterangan dari Ketua KMS ( Komunitas Masyarakat Sejahtera ) Dr. Adli beliau menyampaikan permasalahan yang dihadapi oleh petani. Pertama, produktivitas yang menurun. Kedua, menurunnya tingkat kesuburan tanah. 


Ketiga, candu masyarakat dalam penggunaan pupuk yang mengandung Pestisida dan sejenisnya secara berlebihan. Keempat, tidak adanya irigasi sebagai alternatif ketika musim panas.


Solusi yang harus dilakukan yaitu, dengan melakukan berbagai perbaikan pada unsur-unsur pertanian, menggunakan pupuk Alternatif yang mengandung unsur organik dan terjangkau atau bahkan di produksi oleh petani itu sendiri, serta membentuk Irigasi sebagai Alternatif guna mengantisipasi musim kemarau.


Beliau juga memaparkan sebuah perbandingan antara pola pertanian di Sumatera Barat dengan di luar Sumatera, tingkat produktivitas kita memang sangat rendah, untuk tanaman padi saja di kabupaten Solok contohnya, 1 Hektar Sawah menghasilkan 24 ton, sementara di Jawa bisa menghasilkan 60 ton padi. Untuk itu perbaikan secara berkelanjutan sangat diperlukan.


Dengan adanya gerakan yang sifatnya kemasyarakatan beliau berharap melalui langkah ini terbentuk pola pertanian yang bertahap, sehingga para petani merasakan dampak yang signifikan dari hasil pertaniannya. ( JR )

 
Top