Bupati Solok Epyardi Asda menghadiri wisuda ke-74 di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) di Kota Padang pada Sabtu (27/4/2024). Mantan kapten kapal itu memberikan orasi ilmiah di depan 263 mahasiswa yang akan di wisuda serta dihadiri para orang tua mahasiswa.

Bupati yang baru-baru ini berhasil menggaet wisatawan ke Kabupaten Solok 1,3 juta orang selama lebaran itu, berhasil membakar dan membuat semangat para mahasiswa menyala dengan motivasinya.

Dikatakan Epyardi, ia bisa berdiri di hadapan para mahasiswa bukan tiba-tiba, tetapi harus banyak mengalami pahitnya kehidupan sehingga sekarang ia bisa dikenal dan bisa berbuat untuk kampung halamannya. 

Terlahir dari keluarga yang sederhana di sudut Danau Singkarak. Ekonomi keluarganya yang lemah mengakibatkan saudaranya menderita busung lapar.

Sejak saat itu ia bertekad untuk membahagiakan sang ibu dan fokus pada tujuan hidupnya.

“Yang pertama niat untuk sang ibu, dan kedua adalah fokus pada tujuan kita. Yakinlah bukan orang lain yang akan mengubah nasib kita tetapi diri kita sendiri. Maka itu fokuslah pada tujuan awal, inshallah akan diridoi Allah jalan kita ini,”kata Epyardi disambut gemuruh tepuk tangan mahasiswa.

Epyardi juga mengajak, agar mahasiswa yang nantinya sudah diwisuda jangan terlena dengan merasa bebas dari pelajaran. Justru pelajaran hidup itu akan dimulai setelah diwisuda.

“Ini bukan akhir,tapi ini awal bagi anak-anakku semua. Cobaaan hidup, pelajaran hidup baru saja dimulai. Jika tidak pintar dan fokus kita bisa kalah di zaman yang semakin keras ini,”ucap Epyardi.
Epyardi mengungkap, ada dua kunci sukses yang ia terapkan selama ini dan itu bisa diterapkan oleh para mahasiswa.

“Niatkan untuk ibumu, fokus. Dan dalam bisnis ada dua kuncinya yakni pengalaman, dan jaringan. Butuh pengalaman, jangan mudah menyerah, kalau gagal, itu namanya pengalaman. Perbanyak teman, sahabat, kenalan, nah ini akan memperbesar tali silaturahmimu,”kata Epyardi.

Orasi ilmiah Epyardi Asda tersebut membuat semangat para mahasiswa menyala, termasuk para orang tua dan keluarga mereka yang hadir.

Yanti (23) mahasiswi yang diwisuda mengatakan, ia awalnya mendengar Epyardi Asda sebagai seorang bupati di Kabupaten Solok. Namun, setelah mendengar orasi Epyardi membuat ia semangat untuk berjuang menolong keluarganya hingga sukses.

“Saya ingin keluarga saya juga sukses seperti beliau. Ternyata perjalanan hidupnya penuh tantangan. Dan saya termotivasi dengan ceritanya yang berniat untuk sang ibu serta fokus pada tujuan hidup. Saya juga banyak mendengar pengalaman orang - orang sukses itu berawal dari doa sang ibu,”kata Yanti.
 
Top